Review Anime To Be Hero X: Mengungkap Alur Cerita Sebenarnya

Review Anime To Be Hero X: Mengungkap Alur Cerita Sebenarnya

To Be Hero X adalah serial anime/donghua China-Jepang yang tayang perdana pada April 2025. Dibuat oleh Li Haolin (Link Click, Flavors of Youth) dan diproduksi bersama oleh Bilibili dan Aniplex, serial ini menawarkan pendekatan unik terhadap genre superhero dengan sistem kekuatan berbasis kepercayaan publik dan kritik sosial yang tajam terhadap industri hiburan modern. Artikel ini akan mengupas tuntas alur cerita sebenarnya di balik serial yang penuh kejutan ini.

Poster resmi To Be Hero X
Poster resmi To Be Hero X

Konsep Dasar Dunia To Be Hero X

To Be Hero X berlatar di dunia di mana "kepercayaan" masyarakat mengubah orang biasa menjadi pahlawan super. Jika orang percaya seseorang bisa terbang, maka orang tersebut benar-benar mendapatkan kemampuan terbang. Sebaliknya, pahlawan kehilangan kekuatan mereka jika orang berhenti mempercayai mereka.

Kepercayaan ini diukur dan dikumpulkan sebagai data yang disebut "Trust Value", yang menentukan peringkat setiap pahlawan. Setiap dua tahun diadakan turnamen untuk memilih pahlawan top, dan performa mereka dalam turnamen menentukan Trust Value dan peringkat baru mereka. Pahlawan absolut dengan peringkat tertinggi dikenal sebagai "X".

"Dalam dunia pahlawan yang brilian, kepercayaan penggemar merekalah yang mengubah mereka menjadi pahlawan super. Jika orang percaya seorang pria bisa terbang, dia akan terbang. Jika seorang pahlawan kehilangan kepercayaan orang, dia kehilangan kemampuan khususnya." - Sinopsis resmi To Be Hero X

Struktur Cerita yang Unik

Berbeda dengan kebanyakan serial superhero, To Be Hero X menceritakan kisahnya secara tidak linier. Empat episode pertama fokus pada Lin Ling/Nice (peringkat 10), kemudian beralih ke E-Soul/Yang Cheng (peringkat 9), dan seterusnya hingga X (peringkat 1) di episode terakhir.

Menurut salah satu review di MyAnimeList, timeline cerita sebenarnya disajikan secara terbalik, dengan kisah Lin Ling menjadi peristiwa paling baru, sementara pahlawan lainnya berasal dari masa lalu [citation:2]. Ini menjelaskan mengapa empat episode pertama terasa lebih "normal" dibandingkan dengan kekejaman yang terlihat di arc pahlawan lainnya.

Arc Utama dan Karakter Kunci

Nice/The Commoner/Lin Ling (Peringkat 10)

Lin Ling adalah pekerja iklan yang dipecat karena membuat iklan yang menyatakan "siapa pun" bisa menjadi pahlawan. Ketika hendak bunuh diri, dia menyaksikan pahlawan Nice yang asli melompat dari gedung. Manajer Nice, Miss J, kemudian memaksa Ling untuk menyamar sebagai Nice sambil menutupi kematian aslinya.

Sebagai Nice, Ling memiliki berbagai kekuatan super termasuk terbang dan kekuatan super. Namun, dia terus diliputi rasa bersalah karena menyamar dan mengembangkan krisis identitas. Arc ini mengeksplorasi tema keaslian dan tekanan menjadi selebritas di dunia media sosial.

E-Soul/Yang Cheng (Peringkat 9)

Yang Cheng menjadi penerima E-Soul setelah tanpa sengaja menyelamatkan seorang anak saat mengenakan kostum pahlawan legendaris tersebut. Sayangnya, ini mengakibatkan salah satu temannya dibunuh oleh musuh barunya, memaksanya untuk memutus semua hubungan dan sepenuhnya mengambil alih peran E-Soul dengan membunuh pendahulunya dalam duel.

Arc ini adalah tragedi murni yang menunjukkan sisi gelap dari dunia pahlawan, di mana seorang idealis yang baik hati berubah menjadi pembunuh dingin demi balas dendam.

X (Peringkat 1)

Meski menjadi pahlawan peringkat tertinggi, X tidak berafiliasi dengan organisasi mana pun, dan identitas aslinya adalah misteri. Faktanya, dia hanyalah seorang pegawai kantoran biasa yang bisa mengendalikan ruang dan memanipulasi realitas.

Kemampuan X ditunjukkan melalui perubahan gaya animasi, menciptakan momen meta-naratif yang unik dalam serial ini. Episode terakhir yang berfokus pada X dijanjikan akan menyatukan semua cerita pahlawan lainnya.

Tema dan Kritik Sosial

To Be Hero X bukan sekadar serial aksi superhero biasa. Serial ini mengandung kritik sosial yang tajam terhadap beberapa aspek masyarakat modern:

  • Industri Hiburan dan Kapitalisme: Serial ini menunjukkan bagaimana budaya pahlawan telah terjalin dengan kapitalisme dan media sosial dengan cara yang tidak sehat, mencerminkan cara orang modern memuja selebritas.
  • Ketergantungan pada Validasi Publik: Sistem Trust Value yang menjadi dasar kekuatan pahlawan adalah metafora untuk bagaimana manusia modern sering bergantung pada validasi eksternal untuk harga diri mereka.
  • Kepalsuan Identitas Online: Lin Ling yang harus menyamar sebagai Nice mencerminkan bagaimana orang sering menciptakan persona online yang berbeda dengan diri asli mereka.
  • Siklus Kekerasan dan Balas Dendam: Arc E-Soul menunjukkan bagaimana kekerasan hanya melahirkan lebih banyak kekerasan, dengan Yang Cheng yang awalnya korban menjadi pelaku.
"To Be Hero X memiliki kesamaan dengan karya seperti The Boys atau Tiger and Bunny daripada My Hero Academia. Serial ini sinis tentang keadaan saat ini dari media superhero dan bagaimana semuanya tampaknya tentang branding dan karikatur dari dirinya sendiri." - Matthew Moorcroft, Matt's Media Corner

Aspek Produksi dan Animasi

To Be Hero X adalah kolaborasi unik antara studio China (BeDream, Pb Animation, LAN Studio, Paper Plane Animation) dengan produser Jepang (Aniplex). Serial ini menampilkan:

  • Animasi Hybrid 2D/3D: Menggabungkan teknik animasi tradisional 2D dengan CGI 3D yang mulus, sering dibandingkan dengan Arcane atau Spider-Verse.
  • Perubahan Gaya Visual: Serial ini secara kreatif mengubah gaya animasi untuk menyesuaikan dengan karakter atau momen tertentu, termasuk sequence yang digambar dengan gaya sketsa pensil.
  • Soundtrack Epik: Dibuat oleh Hiroyuki Sawano (Attack on Titan) dan tim komposer berbakat lainnya, dengan lagu tema oleh SawanoHiroyuki[nZk] dan SennaRin .
  • Pengisi Suara Terkenal: Menampilkan seiyuu top Jepang seperti Mamoru Miyano, Kana Hanazawa, dan Natsuki Hanae.
Contoh animasi hybrid 2D/3D To Be Hero X
Contoh animasi hybrid 2D/3D To Be Hero X yang sering dipuji kritikus (Sumber: ComicsBeat)

Respon Kritik dan Penonton

To Be Hero X menerima respon yang umumnya positif dari kritik dan penonton:

  • Pujian: Banyak yang memuji animasi inovatif, penokohan yang dalam, dan pendekatan segar terhadap genre superhero.
  • Kritik: Beberapa penonton mengeluh tentang pacing yang terlalu cepat dan kurangnya pengembangan karakter untuk beberapa pahlawan.
  • Perdebatan: Ada diskusi menarik tentang apakah serial ini sengaja membuat pacing cepat sebagai kritik terhadap budaya konsumsi media yang serba instan.
"Ini mungkin materi Anime of the Year. Aku tahu kita sedang dimanjakan dengan rilis besar-besaran saat ini, tapi acara ini pantas untuk diperhitungkan. Ini lebih baik daripada banyak serial yang lebih dihipkan belakangan ini." - Review IMDb

Perbandingan dengan Serial To Be Hero Sebelumnya

To Be Hero X adalah musim ketiga dalam franchise To Be Hero, setelah To Be Hero dan To Be Heroine. Namun, serial ini sangat berbeda dengan pendahulunya:

  • To Be Hero (2016): Komedi absurd tentang desainer toilet yang berubah menjadi pahlawan super berpenampilan separuh baya.
  • To Be Heroine (2018): Bercerita tentang gadis yang pakaiannya berubah menjadi pria tampan dengan kekuatan super, dengan bayi yang memainkan Dance Dance Revolution di sequence ending.
  • To Be Hero X (2025): Lebih serius dan dewasa secara tematik, dengan produksi yang jauh lebih tinggi dan pendekatan yang lebih ambisius.

Kesimpulan

To Be Hero X adalah salah serial anime/donghua paling inovatif tahun 2025 yang berhasil menyajikan kritik sosial yang tajam melalui lensa genre superhero. Dengan animasi hybrid 2D/3D yang memukau, sistem kekuatan unik berbasis kepercayaan publik, dan struktur cerita non-linier yang berani, serial ini menawarkan pengalaman menonton yang segar dan penuh kejutan.

Di balik aksi superhero yang spektakuler, To Be Hero X sebenarnya adalah cerita tentang identitas, kepercayaan diri, dan bahaya ketergantungan pada validasi eksternal. Serial ini mempertanyakan apa artinya menjadi pahlawan sejati di dunia yang dipenuhi oleh pencitraan dan kapitalisme.

Dengan 24 episode yang direncanakan dan baru sekitar sepertiganya yang tayang saat artikel ini ditulis, masih banyak misteri yang tersisa di dunia To Be Hero X. Namun satu hal sudah pasti: serial ini layak mendapat perhatian lebih dari penggemar anime dan superhero di seluruh dunia.

Sumber Referensi:

  • Wikipedia - To Be Hero X
  • MyAnimeList - Tu Bian Yingxiong X (To Be Hero X) Reviews
  • To Be Hero X Wiki - Fandom
  • TO BE HERO X Official Website
  • ComicsBeat - Anime Review: TO BE HERO X is off to a super start
  • KComicsBeat - Anime Review: TO BE HERO X's E-Soul arc descends into tragedy [citation:7]
  • Bubbleblabber - English Dub Review: To Be Hero X "NICE"
  • IMDb - To Be Hero X (TV Series 2025)
  • Matt's Media Corner - Anime Review: To Be Hero X, Episode 1

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.